02 April 2009

Relatif

Teori relativitas merupakan teori yang sangat terkenal. Einstein sebagai penemu teori tersebut menjabarkan bahwa E = mc2. Tapi, sekarang ini saya tidak membahas masalah teori relativitas dalam ilmu fisika. Tapi pada penerapan sehari-hari.


Pernah tidak kita membanding-bandingkan seseorang dengan orang yang lain. Semisal standar kecantikan, kepandaian, kekayaan, atau apalah. Kadang terpikir dalam benak kita, apakah kita lebih baik dari orang lain atau kita lebih buruk dari orang lain.

Seseorang pernah mencurahkan isi hatinya kepada saya saat kemampuannya bekerja dibandingkan dengan rekan seprofesinya yang bekerja di tempat layanan kesehatan yang lain. Saat itu saya menebak bahwa kawan saya ini pasti sakit hati dibanding-bandingkan dengan orang lain. Dan memang pada akhirnya beliau mengaku kalau sakit hati karena dibanding-bandingkan.

Saat melakukan perbandingan semacam ini, kita secara tidak langsung menggunakan teori relatifitas ini. Kepandaian seseorang itu relatif bukan?? Albert Einstein memang pandai dalam ilmunya. Tapi belum tentu Einstein sebagai orang jenius bisa membuat pepes ikan yang enak jika dibandingkan dengan keterampilan Mak Ijah dalam membuat pepes. Hehehe... Perbandingannya terlalu jauh.

Saat atasan kawan saya ini memuji rekan seprofesinya yang lain, ada 2 kemungkinan disini. Yang pertama, kawan saya memang tidak terampil jika dibanding teman seprofesinya. Dan yang kedua adalah teman seprofesinya itu yang terlalu pintar saja dibandingkan dengan yang lain.

Bukannya ngeles, tapi inilah kenyataan yang selama ini terjadi di masyarakat. Sampai-sampai seseorang menjadi rendah diri karena seringnya kejadian membanding-bandingkan dalam masyarakat. Akhirnya terjadilah kejadian Bullying kepada sesama kawan. Yang berakibat munculnya kekerasan dalam lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun kerja. Padahal jika kita mau menggunakan teori relativitas ini, hal ini tidak perlu terjadi.

Menjadi percaya diri akan kemempuan sendiri. Jangan hanya melihat keatas, tapi melihat ke bawah terkadang juga diperlukan. Bersyukurlah terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita, niscaya akan banyak lagi nikmat yang akan diberikan terhadap kita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar